TENUN CANTIK KHAS SUKARARE…..
Pulau
Lombok yang merupakan Destinasi Pariwisata Indonesia, tidak hanya menyimpan
sejuta pesona alamnya, tetapi juga berbagai macam kerajinan yang menarik.
Kerajinan khas Lombok kini menjadi buah tangan yang membawa ciri khas yang
berbeda dari daerah ini, salah satunya yang ada di kabupaten lombok tengah.
Kabupaten
Lombok Tengah selain terkenal dengan keindahan alamnya juga memiliki aneka
macam produk home industry yang unik dan mengagumkan, salah satunya yang ada di
Desa Sukarare Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Desa Sukarare merupakan salah satu sentra kerajinan tenun khas lombok. Daerah
ini terletak 25km dari Kota Mataram.
Perjalanan
menuju Desa Sukarare kita tempuh selama
45menit dari Kota Mataram. Selama perjalanan kita bisa menikmati
pemandangan hamparan sawah dan suasana pedesaan.
Memasuki
kawasan Desa Sukarare deretan artshop dengan alat2 tenun dikiri dan kanan jalan
terasa menyapa kedatangan kami. Y..masyarakat di desa ini mayoritas dapat
menenun selain bertani.
Desa
Sukarare yang memiliki luas 135,80 ha ini terbagi menjadi 12 dusun antara lain
Dusun Belong Lauk dan Belong Daye. Uniknya di desa ini para kaum wanita
diwajibkan untuk bisa menenun atau dalam bahasa sasak disebut nyesek. Keterampilan menenun merupakan
warisan penting terutama bagi kaum wanita.
Hampir
disetiap kabupaten/kota di Pulau Lombok kaum wanita memiliki kebiasaan menenun
dan telah menjadi suatu tradisi masyarakat turun-temurun. Konon, wanita yang
tak bisa menenun tidak diperbolehkan untuk menikah dan hal itu masih berlaku
sampai sekarang. kebiasaan menenun bagi
kaum wanita didesa ini sudah mulai sejak umur 10tahun.
Beberapa
pengrajin wanita terlihat sedang asik membuat tenun songket daerah ini. Sayapun
terpesona dengan kepiawaian mereka dalam menggunakan alat tenun yang masih
tradisional. tangan-tangannya terlihat lihai dalam memainkan alat tenun tersebut. Para pengrajin wanita
inipun sangat ramah kepada setiap tamu yang datang, mereka tak sungkan
menceritakan bagaimana proses pembuatan tenun songket yang khas. hhmmm…ternyata
untuk membuat satu tenun ini, membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 1-2
bulan.
Setiap
rumah yang ada disini mempunyai alat tenun, biasanya setiap hari terdengar
suara irama tenun dari tiap rumah. hal ini yang menjadi daya tarik wisatawan
dalam mengelilingi desa. Hhmm…tapi sayang saat kami datang suasana terlihat
sepi, ternyata para kaum wanita sedang berada di sawah membantu kaum pria untuk
memanen padi. menenun di desa ini merupakan pekerjaan sampingan kaum wanita
selain bertani atau mengurus keperluan rumah tangga. Biasa pada saat musim
tanam atau musim panen, mereka lebih memilih untuk membantu suami atau keluarga
disawah.
Terdengar
juga suara tenun yang sedang dihentakkan, sayapun tak ingin membuang waktu
untuk melihatnya. Kebetulan mereka sudah pulang memanen padi sehingga dapat
melanjutkan aktifitas menenun, setelah berbincang sayapun ditawarin untuk
mencoba menenun.
Menenun
ternyata memerlukan ketekunan dan konsentrasi. Para pengrajin dengan sabar
mengajarkan saya menggunakan alat tenun ini sambil menjelaskannya. Sayapun
duduk berselonjor, menyandarkan kaki pada bilahan kayu, mengepaskan pinggang
pada sejenis alat yang dinamakan lekot, dan belajar memadukan warna dan corak
pada setiap helai benang dan menghentakkannya menggunakan berere atau kayu. Berere
inilah yang membuat irama saat menenun. Upss…ternyata cukup susah, pantas butuh
waktu cukup lama untuk menghasilkan tenun songket sukarare yang cantik.
Di
desa ini kita juga dapat melihat proses pembuatan songket mulai dari pemintalan
benang. benang2 ini dipintal agar tidak kusut dan bisa lebih gampang digunakan
pada saat menenun.proses ini juga memerlukan kesabaran
Dengan
berbagai macam tenun songket sukarare yang unik dan cantik dapat memikat hati
para wisatawan. Banyak wisatawan yang datang berwisata ke Desa Sukarare untuk
membeli maupun melihat proses pembuatan tenun ini. Seiring perkembangan
pariwisata dan budaya, tenun yang semula digunakan sebagai fungsi sosial
bergeser menjadi berfungsi ekonomi, masyarakat yang awalnya menenun karena
tradisi saat ini juga bisa menjadi sumber pendapatan mereka. Hal ini pun bisa
menjadi icon pariwisata baru bahwa tenun khas lombok mempunyai keunikan dan
sangat cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar